BUDIDAYA MELON
PENDAHULUAN
Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun.
PT. Natural Nusantara berusaha membantu meningkatkan produktivitas melon secara Kuantitas, Kualitas, dan Kelestarian lingkungan ( Aspek K-3 ).
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon. Tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Pembuatan Media Semai
Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan + 1 minggu di tempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
Campurkan tanah halus (diayak) 2 bagian/2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.
3.1.2. Teknik Penyemaian dan pemeliharaan Bibit
Rendam benih dalam 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam lalu diperam + 48 jam. Selanjutnya disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.
Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati secara rutin setiap pagi.
Bibit melon yang sudah berdaun 4-5 helai atau tanaman melon telah berusia 10-12 hari dapat dipindahtanamkan dengan cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air………........
MAU SUKSES!! BUKAN BASA-BASI & DAHSYAT.. .....
Kamis, 14 Juni 2012
Rabu, 30 Mei 2012
RESEP RUMAHAN PENGHASILAN RESTORAN (BATAGOR BANDUNG-2)
CARA MEMBUAT
1. Adonan isi : Campur ikan, udang, telur dan tepung kanji. Aduk-aduk sampai adonan rata. Tambahkan daung bawang, seledri, bawang putih, garam dan merica, aduk rata. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Satu bagian untuk isi tahu dan satu bagian untuk bakso
2. Lubangi potongan tahu putih, sisihkan remahannya. Campur ½ bagian adonan isi dengan remahan tahu, lalu isikan kembali ke dalam tahu. Lakukan hingga semua tahu terisi. Panaskan minyak yang banyak dalam wajan, goreng tahu isi hingga kuning kecoklatan, angkat, sisihkan
3. Ambil ½ bagian adonan isi sisanya, bentuk dengan 2 sendok menjadi bulatan-bulatan bakso. Langsung masukkan ke dalam minyak panas, goreng hingga berwarna kuning kecoklatan, angkat, sisihkan
1. Adonan isi : Campur ikan, udang, telur dan tepung kanji. Aduk-aduk sampai adonan rata. Tambahkan daung bawang, seledri, bawang putih, garam dan merica, aduk rata. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Satu bagian untuk isi tahu dan satu bagian untuk bakso
2. Lubangi potongan tahu putih, sisihkan remahannya. Campur ½ bagian adonan isi dengan remahan tahu, lalu isikan kembali ke dalam tahu. Lakukan hingga semua tahu terisi. Panaskan minyak yang banyak dalam wajan, goreng tahu isi hingga kuning kecoklatan, angkat, sisihkan
3. Ambil ½ bagian adonan isi sisanya, bentuk dengan 2 sendok menjadi bulatan-bulatan bakso. Langsung masukkan ke dalam minyak panas, goreng hingga berwarna kuning kecoklatan, angkat, sisihkan
*****
Versi III
Sumber: Tabloid Nova
Bahan:
2 buah tahu putih air, belah 8
125 gr udang kupas, cincang
175 gr ikan tenggiri, cincang
1 btr telur
50 gr tepung sagu
2 siung bawang putih, haluskan
1 btg daun bawang, iris halus
1 sdt garam
2 buah tahu putih air, belah 8
125 gr udang kupas, cincang
175 gr ikan tenggiri, cincang
1 btr telur
50 gr tepung sagu
2 siung bawang putih, haluskan
1 btg daun bawang, iris halus
1 sdt garam
Adonan tepung:
150 gr tepung terigu
50 gr tepung beras
1 btr telur
350 ml air
1/2 sdt garam halus
150 gr tepung terigu
50 gr tepung beras
1 btr telur
350 ml air
1/2 sdt garam halus
Pelengkap:
sambal kacang
Jeruk limau
Kecap manis
sambal kacang
Jeruk limau
Kecap manis
Cara membuat:
1. Aduk tahu, udang, ikan tenggiri, telur, tepung sagu, bawang putih, daun bawang dan garam hingga rata sisihkan.
2. Buat adonan tepung: Aduk telur, garam, tepung terigu dan tepung beras hingga rata, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.
3. Ambil potongan tahu, beri adonan udang atasnya, ratakan. Celupkan tahu dalam adonan tepung, goreng hingga kuning kecokelatan, angkat, tiriskan.
4. Sajikan batagor dilengkapi sambal kacang, jeruk limau dan kecap.
1. Aduk tahu, udang, ikan tenggiri, telur, tepung sagu, bawang putih, daun bawang dan garam hingga rata sisihkan.
2. Buat adonan tepung: Aduk telur, garam, tepung terigu dan tepung beras hingga rata, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.
3. Ambil potongan tahu, beri adonan udang atasnya, ratakan. Celupkan tahu dalam adonan tepung, goreng hingga kuning kecokelatan, angkat, tiriskan.
4. Sajikan batagor dilengkapi sambal kacang, jeruk limau dan kecap.
Untuk 16 buah
Hidangan sepinggan dengan saus kacang ini konon berasal dari
Bandung. Nama makanan ini sebenarnya diambil dari bahan dan teknik yang
digunakannya, yaitu Bakso
dan Tahu Goreng.
Bahan Batagor :
- Fillet ikan tengiri 1 kg
- Bawang merah 100 gram
- Bawang putih 50 gram
- Tepung tapioka 300 gram
- Garam secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- Merica bubuk 3 sendok teh
- Minyak wijen 4 sendok teh
- Telur ayam 4 butir
- Bawang prei 4 batang iris tipis
- Tahu 40 potong belah 2 bagian
- Minyak goreng 500 ml
Sambal kacang :
- Kacang tanah goreng 300 gram
- Cabai merah 6 biji, buang bijinya, goreng
- Bawang merah 6 butir, goreng
- Gula pasir secukupnya
- Garam secukupnya
- Gula merah sisir 4 sendok makan
- Air 1 liter
- Minyak sayur 100 ml
- Cuka masak 1 sendok teh
Cara membuat Batagor :
- Campur ikan, bawang merah, dan bawang putih. Haluskan dengan blender, sisihkan.
- Tambahkan garam, gula pasir, merica bubuk, minyak wijen, telur ayam, dan bawang prei. Aduk rata.
- Masukkan tepung tapioka, aduk kembali hingga rata.
- Isi tahu dengan adonan ikan.
- Panaskan minyak, goreng tahu hingga matang. Angkat.
- Sambal kacang : campur semua bahan kecuali cuka, haluskan dengan blender.
- Masak hingga mendidih dan kental. Angkat, tambahkan cuka, aduk rata.
- Sajikan batagor dengan sambal kacang, dan jeruk limau.
RESEP RUMAHAN PENGHASILAN RESTORAN (BATAGOR BANDUNG-1)
Bahan batagor Bandung:
5 buah tahu putih ukuran 8x8
100 gr udang kupas, cincang halus
50 gr daging ayam, cincang halus
1 btr telur, kocok lepas
3 sdm tepung kanji
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam
1 sdt minyak wijen
2 batang daun bawang, iris halus
Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
Bahan lapisan batagor Bandung (aduk rata):
1 btr telur, kocok lepas
50 gr terigu
100 ml air
Bahan sambal cuka batagor Bandung:
100 ml air matang
1 sdt cuka masak
Bumbu halus batagor Bandung:
2 sdm kacang tanah goreng
2 buah cabai merah goreng
2 siung bawang putih
1 sdt gula pasir
1 sdt garam
Cara membuat batagor Bandung:
- Belah tahu menjadi bentuk segitiga, kerok bagian tengah tahu hingga cekung
- Haluskan bagian tahu hasil mengerok tahu bagian tengah tadi kemudian campur dengan daging ayam, udang, dan bahan lain. Aduk sampai rata.
- Isi bagian tengah tahu dengan adonan tahu,ayam, dan udang sampai permukaannya tertutup.
- Kukus tahu selama 20 menit sampai matang, kemudian angkat dan dinginkan
- Celupkan tahu pada adonan celupan, kemudian goreng dalam minyak panas dengan api sedang sampai kuning matang
- Angkat dan tiriskan
- Buat sambal cuka dengan cara campurkan air, cuka, dan bumbu halus. Aduk sampai rata
- Sajikan batagor Bandung hangat dengan siraman sambal cuka
Bahan cuka bisa diganti dengan perasan jeruk sambal yang bisa menambah citarasa dari saus untuk batagor Bandung ini
Batagor (Baso Tahu Goreng) Bandung
Bahan:
1 resep adonan siomay bandung.
10 buah tahu putih besar, potong dua bentuk segitiga.
Cara membuat:
- kerat sisi tahu dengan garpu, keluarkan sedikit isinya.
- Isikan adonan siomay, goreng hingga matang.
Pelengkap penyajian:
- Sambal siomay
- Jeruk limau
- Kecap manis
- Saos tomat.
1 resep adonan siomay bandung.
10 buah tahu putih besar, potong dua bentuk segitiga.
Cara membuat:
- kerat sisi tahu dengan garpu, keluarkan sedikit isinya.
- Isikan adonan siomay, goreng hingga matang.
Pelengkap penyajian:
- Sambal siomay
- Jeruk limau
- Kecap manis
- Saos tomat.
*****
PELUANG BAGUS UNTUK USAHA KULINER :
RESEP-1
Langkah-langkah Membuat Bumbu Saus Kacang Batagor
BAHAN:
- 200 gr kacang tanah goreng
- 5 buah cabai merah
- 2 siung bawang putih
- 2 sdm saus tomat
- 1 sdm ebi, rendam air hangat, tiriskan
- 1 sdt asam jawa
- 1 sdm gula pasir
- 1 sdm kecap manis
- 400 ml air
- garam secukupnya
PELENGKAP:
Saus sambal, saus tomat, kecap manis, jeruk limau
Saus sambal, saus tomat, kecap manis, jeruk limau
CARA MEMBUAT:
- Halusakan kacang tanah, cabai merah dan bawang putih. Campur dengan semua bahan saus, aduk rata. Masak dengan api kecil sambil di aduk hingga mengental dan sedikit berminyak.
- Potong-potong batagor, sajikan dengan saus kacang dan pelengkapnya.
Jumat, 18 Mei 2012
SUPER MUDAH BUDIDAYA IKAN GURAME
SENTRA PERIKANAN
Daerah
di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan
Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.
JENIS
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
Klas : Pisces
Jenis
gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami
jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak
dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis
lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar
dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur,
porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai
top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.
MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
PERSYARATAN LOKASI
Tanah
yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,
tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat
menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat
pematang/dinding kolam.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
a).Kolam penyimpanan induk
Kolam
ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan
telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang
luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan
kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
b)Peralatan
Alat-alat
yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya
adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk
menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom
berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul,
arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar
kekeruhan.Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk
memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang
halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5
cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus
(untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan
telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan
telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih,
ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut
benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco
(untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan
konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu
keatas),
seser
(gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk
segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
1.Pemilihan IndukCiri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
Usahakan Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
- Betina Dahi meninjol.
2.Pemeliharaan Induk
Induk-induk
terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam kolam
penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan.
Untuk setiap
induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3
kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang
diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2
blekminyak tanah setiap kali pemberian.
3.Pembenihan
Bila
proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam
penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam
kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai
berikut:
- Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
4.Pemeliharaan Bibit
Benih-benih
yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam
pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan
adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan
pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu
pemasukan atau pengeluaran air.
Setelah
persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter
persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang
dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang
telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan ratarata. Makanan
tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali
seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih.
Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
1. Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
a) Polikultur
Ikan
gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau
lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang
cukup lambat.
1.Pemupukan
Pemupukan
dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya
pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan
maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.
Tahap
pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini
pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap
100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai
ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
Pada
tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan
seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam.
Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan
sudut kolam.
2.Pemberian Pakan
Makanan
pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di
daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan
alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya:
daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar,
ketimun, labu dan dadap.
Pemberian
makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat
meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang
sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun
berturut-turut selama 5 tahun.
3.Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap
habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan
agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan,
kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.
HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit
Gangguan
yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut
penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut.
penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut.
Memang
diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya.
ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya.
Gangguan
lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri,
virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena
penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
1) Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
Pencegahan
timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan
melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala
stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi
dengan pinset.
Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
P A N E N
Penangkapan
Pemanenan
benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan
menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk
diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung
benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke
lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3
gram/ekor pada saat dipanen.
Pemanenan
hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta
konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun,
ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3
kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35
cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya
dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor.
Adapun
cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan
dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat
menyebabkan ikan terluka.
Penanganan ikan hidup
Adakalanya
ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan
hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen
dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
- Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut:
Benih
ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan
tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong
plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka
Langganan:
Postingan (Atom)