MAU SUKSES!! BUKAN BASA-BASI & DAHSYAT.. .....

Jumat, 04 Mei 2012

11 Waralaba Asing Siap Masuk Indonesia

11 Waralaba Asing Siap Masuk Indonesia
Stabilitas perekonomian dan membaiknya ekonomi masyarakat menjadikan Indonesia sebagai pasar menarik bagi bisnis waralaba. Karena itu, waralaba asing terus berdatangan. Untuk mengantisipasinya, pemerintah sedang menggodok aturan soal waralaba asing.
Sebelas waralaba asing yang dibawa oleh AS Louken, Kamis (29/3/2012), memaparkan potensi bisnisnya. Mereka adalah Bonia (Singapura), Li-ning (China), Berrylite Frozen Yogurt (Singapura), C House (Italia), Country Chicken (Australia), Gogo Franks (Singapura), Love & Co (Singapura), Mother En Vogue (Singapura), Pho Hoa (Amerika Serikat), Physio Asia Therapy Centre (Singapura), dan Skin Inc (Singapura).
Beberapa bulan lalu, puluhan waralaba AS juga datang ke Indonesia dan menyatakan niatnya untuk mencari partner lokal dan berinvestasi.
Country Manager AS Louken Indonesia Danny Anthonius mengatakan, kehadiran 11 waralaba tersebut menjadi kesempatan baru bagi pebisnis lokal. ”Kami siap bekerja sama dengan merek-merek lokal. Kami ingin berkontribusi bagi Indonesia, baik membawa merek asing masuk maupun sebaliknya,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komite Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Waralaba dan Lisensi Amir Karamoy mengatakan, saat ini pemerintah sedang menggodok aturan terkait dengan waralaba asing. ”Aturan tersebut diharapkan bisa mengakomodasi semua kepentingan terkait,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, aturan baru terkait dengan waralaba asing dibuat untuk memastikan keberadaan mereka bermanfaat bagi Indonesia. ”Tanpa aturan tegas, mereka bisa menggusur ekonomi lokal,” katanya.
Waralaba diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2008. Tahun 2012 diprediksi akan masuk 100 waralaba asing ke Indonesia. Sampai tahun 2011 tercatat ada 400 waralaba asing yang sudah beroperasi di Indonesia. Dari sekitar Rp 114 triliun omzet waralaba tahun 2011, sekitar 60 persen di antaranya berasal dari waralaba asing.
Menurut pakar perdagangan internasional dari Institut Pertanian Bogor, Rina Octaviani, di Bogor, Jawa Barat, masuknya industri waralaba ke Indonesia sangat menguntungkan konsumen.
Dalam jangka pendek, pertumbuhan konsumsi yang tinggi bagus. Namun, kalau pertumbuhan konsumsi tidak dibarengi dengan peningkatan investasi, terutama untuk industri, justru itu akan mendorong inflasi. (ENY/MAS) SUMBER KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar