Bisnis Kuliner Bento untuk Anak Ini Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta/Bulan
Jakarta - Potensi bisnis bisa datang dari mana saja. Selagi kita
bisa melihat peluang dan ada kemauan, di sana ada jalan. Itulah yang
diterapkan oleh Intan Adjie dan Aditya Kusuma saat pertama kali memulai
bisnis usaha bento anak. Di negeri asalnya, Jepang, bento adalah makanan
untuk bekal berupa nasi dipadu lauk pauk dalam kemasan praktis.
Di tangan Intan dan Aditya, Bento dikemas dalam aneka bentuk yang menarik untuk anak-anak. Saat berbincang dengan detikFinance, Aditya sang co-founder mengungkapkan, bisnis bento berawal dari perhatian mereka terhadap orang tua yang kesulitan memberi makanan praktis sekaligus sehat untuk anak-anaknya.
"Anak-anak sekarang kan susah kalau mau dikasih makan yang sehat, sukanya fast food. Padahal makanan sehat banyak. Sedangkan restoran fast food jor-joran bikin produk yang menarik. Jadi kita buat produk homemade, harus healthy, dan yang pasti harus delicious," ujar Aditya kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (9/10/2016).
Intan dan Aditya mulai meracik bento dengan tampilan lucu dan menarik bagi anak-anak. Kemudian, mereka mencoba menawarkan produk ini ke sebuah TK.
Siapa sangka, Bento racikan Intan dan Aditya ternyata diminati.
"Responsnya bagus. Ada yang bilang lucu. Sampai ada ibu murid lainnya minta pesanan untuk ulang tahun anaknya," kata Aditya.
Setelah sebulan menjajal minat publik, Intan dan Aditya pun memberi label produk mereka dengan nama Benki Kitchen. Produksi pertama Benki Kitcehn dimulai pada Februari 2016 dengan 30 produk bento berbentuk panda untuk acara ulang tahun.
Dalam satu paket bento terdiri dari terdiri dari satu paket nasi, lengkap dengan sayuran brokoli, wartel dan jagung. Dipadu dengan sosis dan ayam teriyaki serta dilengkapi mayonnaise.
Benki Kitchen kini menawarkan beberapa paket bento. Misalnya, paket bento panda, bento olaf, bento girl dan bento couple.
Sedangkan harga bento bervariasi dan terjangkau, mulai dari Rp 20.000-Rp 25.000/paket. Dengan modal awal Rp 1 juta-an dan produksi di awal 100-200 bento per bulan, kini Benki Kitchen bisa meraup omzet rata-rata hingga Rp 20 juta per bulan dan jumlah produksi bento yang lebih banyak.
"Sebulan pertama terjual 100-200 buah per bulan. Sekarang sebulan bisa di kisaran 600-1.000 buah," tutur Aditya.
"Omzet awal banget waktu itu per bulannya sekitar ratusan ribu sampai jutaan. Tapi kalau sekarang bisa belasan atau puluhan. Naik turun, tapi sekarang sudah bisa stabil di angka segitulah. Omzet tertinggi bisa sampai Rp 20 juta sebulan," tambahnya.
Selain menjual berdasarkan pesanan, Benki Kitchen juga jemput bola dengan datang langsung ke sejumlah TK atau PAUD. Menurut Aditya, selain untuk meningkatkan promosi, ini dilakukan untuk misi sosial dengan membuat lebih banyak orang tua sadar pentingnya menjaga asupan makanan untuk anak sejak usia dini, terutama di tengah menjamurnya restoran cepat saji.
"Misi usahanya sebenarnya lebih ke mengedukasi orang tua untuk pentingnya sejak dini memberikan asupan yang baik. Karena sekarang orang banyak yang preffer ke yang instan saja," ujarnya
Jika tertarik dengan produk Benki Kitchen, dapat menghubungi lewat :
Instagram @Benki_Kitchen
Whats App +62 8211 240 5098
Email benkitchen.id@gmail.com (hns/hns)
Di tangan Intan dan Aditya, Bento dikemas dalam aneka bentuk yang menarik untuk anak-anak. Saat berbincang dengan detikFinance, Aditya sang co-founder mengungkapkan, bisnis bento berawal dari perhatian mereka terhadap orang tua yang kesulitan memberi makanan praktis sekaligus sehat untuk anak-anaknya.
 |
"Anak-anak sekarang kan susah kalau mau dikasih makan yang sehat, sukanya fast food. Padahal makanan sehat banyak. Sedangkan restoran fast food jor-joran bikin produk yang menarik. Jadi kita buat produk homemade, harus healthy, dan yang pasti harus delicious," ujar Aditya kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (9/10/2016).
Intan dan Aditya mulai meracik bento dengan tampilan lucu dan menarik bagi anak-anak. Kemudian, mereka mencoba menawarkan produk ini ke sebuah TK.
Siapa sangka, Bento racikan Intan dan Aditya ternyata diminati.
"Responsnya bagus. Ada yang bilang lucu. Sampai ada ibu murid lainnya minta pesanan untuk ulang tahun anaknya," kata Aditya.
 |
Setelah sebulan menjajal minat publik, Intan dan Aditya pun memberi label produk mereka dengan nama Benki Kitchen. Produksi pertama Benki Kitcehn dimulai pada Februari 2016 dengan 30 produk bento berbentuk panda untuk acara ulang tahun.
Dalam satu paket bento terdiri dari terdiri dari satu paket nasi, lengkap dengan sayuran brokoli, wartel dan jagung. Dipadu dengan sosis dan ayam teriyaki serta dilengkapi mayonnaise.
Benki Kitchen kini menawarkan beberapa paket bento. Misalnya, paket bento panda, bento olaf, bento girl dan bento couple.
Sedangkan harga bento bervariasi dan terjangkau, mulai dari Rp 20.000-Rp 25.000/paket. Dengan modal awal Rp 1 juta-an dan produksi di awal 100-200 bento per bulan, kini Benki Kitchen bisa meraup omzet rata-rata hingga Rp 20 juta per bulan dan jumlah produksi bento yang lebih banyak.
"Sebulan pertama terjual 100-200 buah per bulan. Sekarang sebulan bisa di kisaran 600-1.000 buah," tutur Aditya.
 |
"Omzet awal banget waktu itu per bulannya sekitar ratusan ribu sampai jutaan. Tapi kalau sekarang bisa belasan atau puluhan. Naik turun, tapi sekarang sudah bisa stabil di angka segitulah. Omzet tertinggi bisa sampai Rp 20 juta sebulan," tambahnya.
Selain menjual berdasarkan pesanan, Benki Kitchen juga jemput bola dengan datang langsung ke sejumlah TK atau PAUD. Menurut Aditya, selain untuk meningkatkan promosi, ini dilakukan untuk misi sosial dengan membuat lebih banyak orang tua sadar pentingnya menjaga asupan makanan untuk anak sejak usia dini, terutama di tengah menjamurnya restoran cepat saji.
"Misi usahanya sebenarnya lebih ke mengedukasi orang tua untuk pentingnya sejak dini memberikan asupan yang baik. Karena sekarang orang banyak yang preffer ke yang instan saja," ujarnya
Jika tertarik dengan produk Benki Kitchen, dapat menghubungi lewat :
Instagram @Benki_Kitchen
Whats App +62 8211 240 5098
Email benkitchen.id@gmail.com (hns/hns)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar