Pria asal Bali itu 'menyulap' limbah kayu menjadi berbagai produk mulai dari tempat lampu hingga sofa.
"Bahan baku dari limbah kayu pantai yang berserakan ini saya pungut, kemudian saya bentuk dan dijadikan berbagai furnitur," ungkap Made ketika berbincang dengan detikFinance, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Made berkisah, awalnya dia adalah seorang pegawai galeri seni di Bali. Namun, pekerjaan itu tak lagi bisa menghidupi keluarganya lantaran galeri seni tempatnya bekerja sepi pengunjung pasca tragedi bom Bali 2002.
Made memutar otak untuk mencari penghasilan lain. Ide kreatifnya muncul saat melihat limbah kayu berserakan di pinggir pantai.
Made memungutnya dan membawa pulang. Dia kemudian meracik limbah kayu itu menjadi sebuah meja.
Foto: Fadhly Fauzi
|
"Awalnya saya pun tidak yakin, tapi saya coba saja. Tapi orang-orang sangat tertarik dengan apa yang saya buat, padahal saya iseng saja buat ini. Meja itu saya buat tidak pakai lem, hanya pakai paku saja," tutur ayah tiga anak ini.
Made tak hanya puas dengan membuat meja. Berbekal ketekunan dan kerja keras, Made mengembangkan lagi limbah kayu menjadi aneka produk kerajinan.
Kini, produk racikan Made tak hanya diminati pembeli lokal, melainkan juga diburu konsumen Eropa.
"Saya sudah ekspor ke Belanda, Inggris, Jerman, juga Prancis," ungkap Made.
Kini, omzet yang didapat Made setiap bulannya mencapai ratusan juta rupiah. Namun, Made mengatakan, kalau semua itu diperoleh berkat kerja keras.
"Semua ini saya dapatkan tidak mudah. Banyak kesulitan yang saya lalui dalam menjalankan bisnis ini. Contohnya masalah bahan baku, sebenarnya sulit untuk mendapatkan bahan baku ini, karena limbah kayu ini ada, hanya pada saat terjadi banjir," jelasnya.
Agar makin dikenal luas, Made terus memasarkan produk kerajinannya. Salah satunya dengan mengikuti pameran.
"Maka itu saya katakan, untuk para pengusaha yang sedang berjuang supaya rajin mengikuti berbagai pameran, karena kita ini sebenarnya menjual ide, dan orang-orang harus melihat ide kita. Jangan hanya menunggu," tuturnya. (hns/wdl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar